Jumat, 25 Maret 2016

Inhaler Dapat Mencegah Keadaan Asma Yang Darurat

Inhaler Dapat Mencegah Keadaan Asma Yang Darurat -. Kelemahan penting dari perawatan asma yaitu bahwa tidak sedikit pasien tak tahu bagaimanakah memakai inhaler utk memberikan obat yg menyelamatkan jiwa kala mereka sedang terengah-engah. Kiat mengatasinya kemungkinan yg sederhana seperti membawa lebih tidak sedikit saat utk mengajarkan pasien bagaimanakah piranti bekerja, suatu studi AS menunjukkan.Nyaris seluruh pasien asma paling sakit yg mogok di hunian sakit dikala gejala ke luar dari kontrol tak tahu gimana memanfaatkan inhaler utk mengatakan apa yg dikenal sbg terapi penyelamatan - serentak bertindak steroid yg membuatnya lebih gampang buat bernapas. Perihal yg sama berlaku dari pasien hunian sakit bersama kendala pernapasan lain yg umum, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).


Namun saat peneliti dengan cara acak sekian banyak pasien dgn asma & COPD menerima personalisasi instruksi tangan-on bersama inhaler baru ketika mereka berada di hunian sakit, 91 % dari mereka memanfaatkan piranti bersama benar. Tidak Dengan pertolongan ini, cuma 40 % dari pasien yg dioperasi inhaler dgn benar.Tatkala bln mula-mula mereka sesudah meninggalkan hunian sakit, cuma 17 % dari pasien dalam group pendidikan mempunyai akut flare-up, di bandingkan dgn 36 prosen dari group yg tak menerima instruksi penambahan."Sebagian agung pasien tak memperoleh pengajaran inhaler di hunian sakit, terutama utk piranti penyelamatan," kata penulis penting studi Dr Valerie Tekan dari University of Chicago."Tanpa kontrol yg baik, pasien beresiko utk serangan pernapasan lebih, & bahkan barangkali lebih tidak sedikit kunjungan lokasi gawat darurat atau rawat inap," Tekan tambah lewat email.

Acara pendidikan inhaler yg Tekan & rekannya menguji dgn 62 pasien di dua hunian sakit Chicago cuma membutuhkan ketika sekian banyak menit buat menyelesaikan, tuturnya. Itu lumayan lama bagi dokter atau perawat utk menunjukkan dengan cara apa piranti bekerja, melihat pasien mencobanya sendiri & memperbaiki kesalahan apapun hingga pasien mampu melakukannya dgn benar.Mereka membandingkan ini buat instruksi singkat lebih khas & tidak sedikit diberikan ke yg lain 58 pasien, yg terdiri dari dokter mendengarkan pasien membaca tips inhaler keras & seterusnya berkata dengan cara umum mengenai penyakit mereka.Sekian Banyak pasien yg paling rentan - orang dgn melek kesehatan rendah yg mempunyai kala yg susah mendalami penyakit mereka - muncul utk keuntungan lebih akbar dari pendidikan penambahan, para peneliti melaporkan dalam Annals of American Thoracic Society.

Di antara subset ini pasien bersama melek kesehatan rendah, cuma 15 % pasien yg mendapat pendidikan penambahan mempunyai gejala akut flare-up dalam bln perdana meninggalkan hunian sakit, di bandingkan bersama 70 % dari pasien yg tak meraih ditambahkan arahan.Tiga bln sesudah meninggalkan hunian sakit, pasien yg mendapat pendidikan inhaler pribadi tetap bernasib lebih baik daripada mereka yg tak. Kepada titik ini, 52 % dari pasien dalam group pendidikan difungsikan inhaler bersama benar, di bandingkan dgn 24 prosen utk grup yg tak meraih pertolongan penambahan.Salah satu keterbatasan dari studi ini yaitu bahwa pendidikan itu ditangani oleh staf penelitian terlatih & barangkali tak efektif dalam dunia nyata pengaturan saat dokter butuh utk menyesuaikan ini dalam dengan bersama seluruhnya pekerjaan mereka lainnya, para penulis mencatat. Mereka pun mempelajari hasil bersama satu tipe inhaler, & temuan mungkin saja tidak serupa buat piranti lain.

Walaupun demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa membawa lebih tidak sedikit ketika utk membina pasien di hunian sakit bisa jadi melunasi, kata Dr Christopher Moriates, satu orang peneliti di University of California, San Francisco, yg tak terlibat dalam penelitian ini."Banyak kali asumsi tampaknya bahwa pasien ini memakai inhaler mereka diluar hunian sakit maka mereka telah tahu dengan cara apa melakukannya, tetapi studi ini & lain-lain sudah menunjukkan perihal ini tak benar & sebahagian akbar pasien ini aktif menyalahgunakan inhaler mereka, "kata Moriates lewat email."Yang gemilang yaitu pasien tidak jarang menghabiskan sekian banyak hri di hunian sakit, menerima terapi pernapasan sekian banyak kali tiap-tiap hri, maka kurangnya pengajaran inhaler efektif sewaktu perawatan di hunian sakit ialah peluang emas bodoh menyia-nyiakan," tambah Moriates. 

Baca Juga : Obat Sesak Nafas Tanpa Efek Samping

Tidak ada komentar:

Posting Komentar